“Aku rela di penjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas” –Moh. Hatta

Sally dan Rendy

Leave a comment

Sabtu, 27 September 2014

Apa sekiranya yang dapat memicu rasa ingin tahu adik-adik peserta Paud yang lucu-lucu ini?  Banyak hal, tentunya.  Dan salah satunya adalah kemunculan teman sekaligus tokoh baru, dalam bentuk asing yang mungkin belum pernah dilihat oleh adik-adik selama ini.

image

Sally & Rendy

Adalah Sally dan Rendy, dua buah boneka tangan yang terbuat dari kaos kaki berhias mata, rambut, bibir atau kumis, serta pita ataupun dasi.  Dan yang lebih menggembirakan adik-adik adalah berbincang dan berinterakai dengan kedua boneka tersebut.

image

image

image

Adik-adik kecil sangat antusias ketika melihat Sally dan Rendy.  Berebut berbaris, masing-masing bergantian bersalaman sembari menyebutkan nama dan umur.  Sally dan Randy pun tak lelah meladeni tingkah dan pola lucu adik-adik.

Tak lama berselang, kak Icha dan kak Faris selaku dalang boneka Sally dan Rendy pun membimbing adik-adik membuat boneka tangan milik mereka sendiri.  Dengan alat dan bahan yang telah disediakan oleh kak Icha, permainan merangkai boneka tangan pun dimulai.
image

Setiap adik mendapatkan satu buah kaus kaki yang akan menjadi dasar boneka.  Kemudian, rambut pun ditempel di bagian atas boneka.  Menyusul kemudian dua bola mata, bibir atau kumis, serta tambahan pita sebagai pemanis boneka.  Lucu sekali melihat keseriusan adik-adik dalam menempel komponen-komponen boneka. 

Ketika setiap boneka tangan sudah lengkap dan tercipta secara utuh, adik-adik pun mencoba meniru lakon yang sebelumnya diperagakan oleh kak Icha dan kak Faris.  Dengan meninggikan nada suara, adik-adik menghidupkan dan memberikan jiwa bagi setiap boneka.  Berbincang dan bercengkrama satu sama lain.  Hingga tak terasa waktu tak lagi ada di pihak adik-adik, memaksa mereka untuk menyudahi hari.  Dan setiap boneka tangan pun akan mengiring langkah masing-masing dalang menuju ke rumah.

image

@nesialarasesa

Leave a comment